Lembang – Pemuda adalah estafet perjuangan
bangsa. Pemuda adalah investasi untuk masa depan bangsa. Menyadari hal
tersebut, sekelompok pemuda mendirikan sebuah wadah pembinaan generasi muda
untuk membentuk menjadi pribadi muslim yang shalih, handal, dan berprestasi.
Wadah itu dinamakan Garuda Keadilan (GK) dan
resmi dideklarasikan di Medan pada 28 Maret 2012. GK hadir sebagai upaya
menaungi pemuda Indonesia untuk mengembangkan potensi diri, baik dalam hal
peningkatan wawasan, pengokohan moral, penajaman intelektual, dan pengaplikasian
akhlak mulia. GK juga mencoba meneruskan estafet perjuangan para aktivis
pejuang bangsa yang telah lebih dahulu mencurahkan waktu, pikiran, dan
tenaganya untuk kejayaan bangsa dan umat.
Jelang setahun sejak peresmiannya, GK telah
memiliki perwakilan di 11 provinsi di Indonesia. “Alhamdulillah, segala keberkahan datang dari Allah SWT, tak sampai
setahun sejak terbentuk, GK telah memiliki 11 perwakilan di 11 provinsi di
Indonesia. Antusias para pemuda Indonesia yang ingin menjadi bagian dari
perjuangan untuk mengokohkan bangsa sangat besar sehingga mereka bersemangat
untuk bergabung dan berjuang bersama Garuda Keadilan”, jelas Syafiq Fadlu
Rahman, Ketua Garuda Keadilan.
Dengan tujuan melakukan konsolidasi,
silaturrahim pengurus, dan memusyawarahkan segala hal terkait kebutuhan sebuah
organisasi, , maka GK melakukan
Musyawarah Nasional (Munas) I, di Lembang, 19 – 20 Januari 2013 lalu.
Munas I tersebut dihadiri oleh semua perwakilan GK dari 11
provinsi, dengan total jumlah peserta 80 orang. “Munas I GK dengan tema, “Pemuda Saat ini, Pemimpin Masa Depan”, adalah
upaya konkret kami untuk mempersiapkan diri menjadi pemuda-pemuda tangguh
sehingga menjadi pelopor tegaknya
nilai-nilai kebenaran dan menjadi batu bata yang kokoh dalam bangunan peradaban
Islam”, kata Syafiq Fadlu Rahman lagi.
Munas I GK yang dibuka dengan penampilan
angklung dari anak-anak asuhan Rumah Zakat Bandung tersebut telah menelurkan
berbagai hal terkait kebutuhan sebuah organisasi, yaitu AD/ART, struktur
kepengurusahan, dan program kerja.
Setelah
Munas I selesai di Lembang, seluruh peserta melanjutkan pertemuan ke kediaman
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan di Kota Bandung. Di Kediaman Gubernur Jawa
Barat, para peserta Munas diterima akrab oleh Gubernur Jawa Barat beserta
istri. Dalam sambutannya, Kang Aher, demikian sapaan akrab Gubernur Jawa Barat
memberikan pesan kepada anggota Munas tentang pentingnya kualitas dan kuantitas
pemimpin. “Untuk menjadi pemimpin,
kualitas memang sangat diperlukan, tetapi jangan melupakan kuantitas, karena kuantitas
yang banyak akan memudahkan pemimpin untuk menentukan kebijakan”, demikian
pesan Gubernur Jawa Barat pada pemuda GK.
Jakarta, 22 Januari 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar