Senin, 17 September 2012

SIAPA DITUDUH, SIAPA MENUDUH?? MULUT LANCANG ASAL BERBICARA


Jakarta, 16  September  2012
Pada 5 September 2012, Metro TV mengadakan dialog di program Metro Hari Ini bersama narasumber Guru Besar Universitas Islam Negeri Jakarta, Profesor Bambang Pranowo, mantan Kepala Badan Intelijen Negara Hendropriyono dan pengamat terorisme Taufik Andri.

Dalam dialog tersebut, Profesor Bambang Pranowo menyampaikan hasil penelitiannya bahwa ada lima pola rekrutmen teroris muda. Salah satunya melalui ekstrakurikuler di masjid-masjid sekolah. Saat dialog berlangsung, ditayangkan info grafik berisi poin-poin lima pola rekrutmen versi Profesor Bambang Pranowo.
Pola rekrutmen teroris muda melalui sekolah, diantaranya:
Siswa SMP akhir dan SMA sekolah-sekolah umum.
Masuk melalui program ekstra kurikuliler di masjid-masjid sekolah
Siswa siswi yang terlihat tertarik kemudian diajak diskusi diluar sekolah
Dijejali berbagai kondisi sosial yang buruk, penguasa korup dan ketidakadilan
Dijejali doktrin bahwa penguasa adalah thagut/kafir/musuh
Ditambahkan pula footer note “awas, generasi baru teroris!”
Miris sekali jika media sebesar Metro TV bisa terjebak ke dalam fallacy of thinking. Main pukul rata. Pada Kenyataannya Rohis (Kerohanian Islam) adalah organisasi ekstrakurikuler di sekolah yang memfasilitasi siswa untuk mendalami agama Islam dengan berbagai variasi kegiatannya. Mulai dari pengajian umum, mentoring, pelatihan keterampilan, pergelaran seni Islam, membuat berbagai Musabaqah (perlombaan) tentang Al-Qur’an, bimbingan baca tulis Al-Qur’an, kelompok belajar, berkemah sambil bertadabbur alam, mabit (malam bina iman dan taqwa) dengan iktikaf di masjid, kegiatan olahraga dan masih banyak lagi. Penyiaran berita ini membuat seluruh aktivis rohis geram. 
Walaupun melalui akun resmi twitter-nya pada 14 September 2012 mengatakan bahwa “Metro TV tidak pernah memberitakan bahwa Rohis adalah sarang teroris”. Namun demikian, kalimat “ekstrakurikuler di masjid” jelas-jelas sangat merujuk pada kegiatan Rohani Islam (Rohis) dengan berbagai macam sebutannya.
Kami  GERAKAN MUDA KEADILAN menuntut Metro TV untuk meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia karena telah memberitakan masjid-masjid sekolah sebagai tempat rekrutmen teroris dan mengembalikan nama baik ROHIS di mata masyarakat dengan mengklarifikasi berita tersebut.